Selasa, 08 September 2015

Mi Ayam Je Ka Te Gak Pake 48

Ini lokasinya masih di Pekalongan, jadi karena masih newbie di kota ini, maka aku memutuskan untuk menjajal beberapa makanan yang ada. Karena aku suka banget sama mi ayam, maka pas lihat ada warung makan mi ayam pasti aku jabanin. Kali ini aku nyoba yang di Jl. Pattimura No 31, Wiradesa. Kalo dari arah kota ke jalur pantura, lurus aja sampe ketemu IBC alias International Batik Center di sebelah kiri jalan, lurus dikit ada lampu merah belok kanan ke arah Bank BRI. Dari BRI ikuti jalan sampe ketemu SMAN 1 Wiradesa, lurus aja di sebelah kanan jalan cari aja rumah yang masang MMT alias spanduk bertuliskan Mi Ayam Je Ka Te. Terus terang liat nama dan foto yang ada di spanduk bikin aku tertarik. Akhirnya aku nyobain.
IBC di Jalan Ahmad Yani Pekalongan

Awalnya sempat ragu karena sepi, tetapi aku nekat aja. Penjualnya ramah, jadi pas pesananku dibuatkan ada ibu-ibu yang nemenin aku ngobrol. Menunya macem-macem : mi ayam super, mi ayam bakso, ayam bakar dll. Sayangnya pas aku kesana mi ayam super sedang kosong, tinggal mi ayam bakso jadilah aku pesan mi ayam bakso. Mi ayam super katanya pake ayam masak merah, yang bikin penasaran, tetapi karena gak ada mungkin lain kali deh.

Bukanya mulai siang sampai jam sembilan malam. Si ibu yang nemenin saya bilang kalo ini usaha yang baru buka, maka akupun mafhum kalo mang sepi. Pas minya dateng ini dia penampakannya :
Rada kecewa karena aku sudah mengharapkan selada yang jadi sayurannya dan bukan sawi, tapi okelah. Ayamnya pun standar ala mi ayam Jakarta yang dicincang gitu. Dan kuahnya dipisah. Cara makannya ada yang minya di makan lalu kuahnya diseruput ada pula yang kayak aku, kuahnya langsung dituang di mi terus dicampur. Aku penasaran dengan 'sesuatu' yang di mangkok kuah yang warnanya cokelat, begitu aku makan rasanya asin. Kuahnya juga asin banget, tapi pas dicampur sama mi jadi kerasa pas. Minya juga bulat, aku pengennya sih yang pipih gepeng kayak fetuchini but it's fine. Seporsi mi ayam ini dan segelas air putih (aku kurang suka minum teh) bisa kamu dapat dengan harga 13 ribu rupiah saja.

Tampilan dapurnya yang keren
Rasanya enak, ya lumayan lah. Baksonya juga empuk dan kerasa banget. Ayamnya juga pas banget porsinya. Sayang karena aku gak terlalu lapar jadi mi ayamnya gak aku habisin :( sayang banget padahal. Selesai makan ibunya nanya tentang porsinya cukup apa nggak, aku jujur bilang kalo untuk standarku itu kebanyakan. Mungkin karena baru dia pengin evaluasi juga kali ya. Secara tempat nyaman banget sih. Jadi dapurnya di setting seperti bar, dan karena di halaman rumah, ada tanaman yang baguslah buat view. 
Review :
Rasa : 7/10
Tempat : 7/10
Layanan : 8/10
Repurchase : yes, masih penasaran sama mi ayam merahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar